Oleh: Anang Amiruddin Nugroho Dinamika hidup memang selalu berwarna-warni, ada kalanya warna itu terasa asam, adakalanya warna itu terasa hambar, adapula yang terasa gurih, sedikit manis juga ada. Namun dinamika itu seolah hanya sebatas kewajaran dalam hidup, tanpa disadari warna itu hanya sekedar membekas saja, tidak ada follow upnya, entah berkombinasi dengan warna yang lain, ataukah berubah rasa karena warna yang lain. Padahal setiap warna memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, maka keunikan itu seharusnya dapat dibentuk menjadi suatu warna dengan rasa merekah yang baru. Memang jika berbicara warna dan rasa terasa jauh sekali. Warna kok rasa? Namanya juga tulisan, banyak pembiasan dan filosofi mengapa saya menggunakan dua analogi ini. Pertama warna itu terlihat, kedua rasa itu membekas. Maka perpaduannya tentu dapat dilihat dan dirasakan, sesuai dengan kejadian yang ada. Inilah analogi kehidupan yang dapat diambil pelajarannya. Adakalanya apa yang kita lihat itu hitam nam...