Warna dan Rasa Dalam Rasa


Oleh: Anang Amiruddin Nugroho

Dinamika hidup memang selalu berwarna-warni, ada kalanya warna itu terasa asam, adakalanya warna itu terasa hambar, adapula yang terasa gurih, sedikit manis juga ada. Namun dinamika itu seolah hanya sebatas kewajaran dalam hidup, tanpa disadari warna itu hanya sekedar membekas saja, tidak ada follow upnya, entah berkombinasi dengan warna yang lain, ataukah berubah rasa karena warna yang lain. Padahal setiap warna memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, maka keunikan itu seharusnya dapat dibentuk menjadi suatu warna dengan rasa merekah yang baru.

Memang jika berbicara warna dan rasa terasa jauh sekali. Warna kok rasa? Namanya juga tulisan, banyak pembiasan dan filosofi mengapa saya menggunakan dua analogi ini. Pertama warna itu terlihat, kedua rasa itu membekas. Maka perpaduannya tentu dapat dilihat dan dirasakan, sesuai dengan kejadian yang ada. Inilah analogi kehidupan yang dapat diambil pelajarannya. Adakalanya apa yang kita lihat itu hitam namun terasa manis ketika dirasakan, adakalanya pula ketika kita lihat warna itu berwarna merah merona tetapi hambar ketika dirasakan. Apakah ada yang salah?

Sebagai yang diberikan akal, hati, serta kelebihan yang lain, manusia harus mampu menafsirkan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Tentang warna hari yang dilaluinya dan rasa hari yang diicipinya. Karena terlalu biasa ketika hanya melihat warna namun tidak diicipi dengan benar, "lidah" kehidupannya mati rasa sehingga apa yang terjadi bagi mereka adalah apa yang terlihat. Tetapi pemaknaan yang sebenarnya haruslah lebih dari itu.

Maka ketika melihat warna, usahakanlah pula rasa apa yang ada ketika itu. Mengalami kejadian tidak enak namun seringkali diartikan sebagai musibah tanpa diambil nilai-nilai positifnya, salah satu contoh yang kurang baik. Perlu diingat, segala kejadian yang menimpa diri merupakan kesengajaan sang Ilahi, bukan keberuntungan bukan pula ketidak beruntungan, namun takdir adanya yang berbicara, sesuai dengan garis edar yang telah ditetapkan-Nya.

Ambil contoh, berhasil dalam sebuah challenge atau perlombaan. Ada warna apakah di hari itu? Pastinya cerah membahana dan dahsyat bukan? Kemudian bagaimana rasanya? Dapat ditebak tidak ada rasa pahit nan hambar disana. Apa yang sedang dialami sangatlah membuat hati serta pikiran menjadi mengembang, merekah dan wangi karena warna dan rasa. Namun apakah dibalik rasa ada rasa? Tentu! Jawabannya adalah pasti. Rasa disini ibarat sebuah pelajaran yang harus selalu digali agar tidak membuat kita merasa jumawa.

Contoh selanjutnya, gagal dalam sebuah tujuan atau misi, kira-kira berwarna apa dan terasa seperti apa? Gelap hambar dan pahit? Itulah yang sedang dirasakan dan dilihat. Cobalah tengok kembali adakah rasa di dalam rasa? Karena segala yang kita lihat dan kita rasakan tidak melulu berbicara tentang sebuah kemunduran. Adakalanya kemunduran itu justru menjadi pengambilan jarak untuk kita berlari lebih kencang. Sehingga disini perlu adanya pengupayaan untuk selalu berkhusnudzhan kepada Allah swt. dengab mengharap ridha-Nya.

Pelajaran yang ada dalam sebuah rasa memberikan ketenangan serta kelebihan dalam diri agar selalu berkembang dan mawas. Karena apa yang dilihat dan dirasakan sebenarnya masih ada yang perlu untuk dirasakan lebih dalam lagi, tentang arti sebuah warna. Tentang arti mengapa Ilahi memberikan warna di hari itu. Dan tentunya rasa yang kita olah harus selalu memberikan dampak positif agar terpacu untuk melakukan sebuah perubahan maju dan lebih baik. Mari dimulai dari sekarang, melihat warna tidak sekedar melihatnya saja namun juga merasakan rasa yang ada di dalam rasa, karena sebenarnya hakikat hidup adalah tentang makna, tidak hanya tentang yang kita alami dan rasakan saat ini. Pelajaran menjadi angin segar dan bumbu untuk merefresh pikiran agar menjadi lebih jernih. Perilaku rendah hati serta ketenangan hati itu akan didapatkan manakala pengolahan warna dan rasa ini berjalan sesuai dengan yang Dia maksud. Selamat pagi, selamat memulai hari!

Tags: #Warna #Rasa #Pelajaran #Maksud #Ilahi #Hati #Merekah #Takdir #Kehendak #Kuasa #Hari #Dalam #Pengolahan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Budaya dan Cinta

Akselerasi Kehidupan